Hingga 6 Agustus 2025, lebih dari 61.158 warga Palestina telah tewas secara langsung akibat invasi Israel ke Gaza selama 21 bulan. Bulan-bulan awal konflik mencatat jumlah korban jiwa terbesar, dengan lebih dari 30.000 kematian tercatat dalam lima bulan pertama, dan rata-rata sekitar 1.600 kematian per bulan setelahnya. 55.000 kematian setara dengan sekitar dua persen dari populasi Gaza sebelum perang.
Selain itu, tercatat hampir 140.000 cedera. Banyak cedera tidak dilaporkan karena keterbatasan sumber daya dan kapasitas layanan kesehatan . Serangan terhadap rumah sakit, kekurangan tenaga medis, pemadaman listrik, dan banyak faktor lainnya, telah sangat menghambat respons medis terhadap perang. Banyak operasi dilakukan tanpa anestesi dan antibiotik, dan Gaza kini memiliki jumlah anak amputasi per kapita tertinggi di dunia.
Berapa jumlah kematian sebenarnya?
Perserikatan Bangsa-Bangsa dan banyak organisasi kemanusiaan meyakini angka Kementerian Kesehatan Gaza (GHM) jauh di bawah angka sebenarnya, dengan ribuan warga Gaza masih belum diketahui keberadaannya. GHM juga tidak memasukkan kematian akibat penyebab yang dapat dicegah, seperti penyakit, malnutrisi, atau gangguan layanan kesehatan. Beberapa perkiraan dari tahun lalu menunjukkan angka lebih dari 100.000 kematian.
Keandalan angka Kementerian Kesehatan Gaza
Angka-angka ini berasal dari Kementerian Kesehatan Gaza. Ada beberapa klaim bahwa sumber ini tidak dapat dipercaya pada tahap awal perang, terutama setelah komentar yang dibuat oleh Presiden Joe Biden ; namun, baik dinas intelijen AS maupun Israel sejak itu menganggap angka-angka ini secara umum dapat diandalkan. Meskipun demikian, Dewan Perwakilan Rakyat AS secara kontroversial mengesahkan amandemen pada pertengahan 2024 yang akan melarang pemerintah AS mengutip angka-angka GHM.
Artikel Terkait
